Tuesday 20 March 2018

::::: ILMU ASIQUE MASA KINI :::::

Apa Itu Telekomunikasi ?????

Telekomunikasi ialah suatu tehnik untuk menyampaikan atau mengirim sebuah informasi. Bentuk komunikasi jarak jauh yang menggunakan sinyal telekomunikasi ini dibagi menjadi 3 Bagian. Yaitu
1.   Komunikasi 1 Arah atau dalam artian komunikasi Simplex. Komunikasi jenis ini hanya bisa mengirim tanpa bisa menerima, contohnya alat elektroniknya ialah TV dan Radio.
2.    Komunikasi 2 Arah Atau dalam artian komunikasi Duplex. Komunikasi duplex ini dapat mengirim dan menerima sebuah informasi dan juga dapat berkomunikasi menggunakan alat elektronik yang sama, contohnya ialah Telepon dan VOIP.
3.     Komunikasi Semi 2 Arah atau juga dalam artian disebut komunikasi Half Duplex. didalam komunikasi jenis ini juga dapat mengirim dan menerima informasi berkomunikasi , tetapi tidak berbarengan , melainkan bergantian . contohnya handytalky, chatroom dan FAX


Komponen
Komponen yang mendukung untuk berkomunikasi dan melakukan telekomunikasi yaitu.
Informasi : Informasi ini adalah suatu data yang dikirim maupun diterima oleh pengguna yang berupa suara,file,gambar maupun tulisan.
2.      Pengirim : mengubah suatu informasi menjadi sebuah sinyal listrik untuk dikirim
3.      Penerima : menerima sebuah sinyal elektromagnetik yang kemudian diubah menjadi sebuah sinyal listrik dan diubah lagi ke sebuah infotmasi asli sesuai dari pengirim yang langsung di proses supaya dipahami oleh penerima.
4.      Media transmisi : media ini ialah sebuah alat yang berguna untuk mengirim . dikarenakan jaraknya jauh, sinyal pengirim ini diubah lagi dengan gelombang radio, kemudian diubah lagi menjadi sebuah gelombang elektromagnertik yang dipancarkan menggunakan antenna

Perkembangan

Perkembangan telekomunikasi ini semenjak ditemukannya telepon oleh Alexander Graham Bell, sangatlah berkembang pesat , bahkan sekarang bisa jadi tercepat diantara sistem yang lain. Apalagi Semenjak ditemukannya transistor integrated circuit atau IC , sistem prosesor dan juga sistem penyimpanan.

MENYELAM DALAM RANAH PERANALOGAN DAN PERDIGITALAN

Pengertian Analog dan digital


Analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang yang kontinyu, yang membawa informasi dengan mengubah karakteristik gelombang. Dua parameter/ karakteristik terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog adalah amplitude dan frekuensi. Gelombang pada sinyal analog yang umumnya berbentuk gelombang sinus memiliki tiga variable dasar, yaitu amplitudo, frekuensi dan phase. Amplitudo merupakan ukuran tinggi rendahnya tegangan dari sinyal analog. Frekuensi adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam satuan detik. Phase adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu. Analog disebarluaskan melalui gelombang elekromagnetik (gelombang radio) secara terus menerus, yang banyak dipengaruhi oleh faktor ”pengganggu”. Analog merupakan bentuk komunikasi elektromagnetik yang merupakan proses pengiriman sinyal pada gelombang elektromagnetik dan bersifat variable yang berurutan. Jadi sistem analog merupakan suatu bentuk sistem komunikasi elektromagnetik yang menggantungkan proses pengiriman sinyalnya pada gelombang elektromagnetik. 


Digital adalah sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami perubahan yang tiba-tiba dan mempunyai besaran 0 dan 1. Sinyal digital hanya memiliki dua keadaan, yaitu 0 dan 1, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh derau, tetapi transmisi dengan sinyal digital hanya mencapai jarak jangkau pengiriman data yang relatif dekat. Biasanya sinyal ini juga dikenal dengan sinyal diskret. Sinyal yang mempunyai dua keadaan ini biasa disebut dengan bit. Bit merupakan istilah khas pada sinyal digital. Sebuah bit dapat berupa nol (0) atau satu (1). Kemungkinan nilai untuk sebuah bit adalah 2 buah (21). Kemungkinan nilai untuk 2 bit adalah sebanyak 4 (22), berupa 00, 01, 10, dan 11. Secara umum, jumlah kemungkinan nilai yang terbentuk oleh kombinasi n bit adalah sebesar 2n buah. 

Teknologi digital memiliki beberapa keistimewaan unik yang tidak dapat ditemukan pada teknologi analog, yaitu : 
1. Mampu mengirimkan informasi dengan kecepatan cahaya yang mengakibatkan informasi dapat dikirim dengan kecepatan tinggi. 

2. Penggunaan yang berulang-ulang terhadap informasi tidak mempengaruhi kualitas dan kuantitas informasi itu sendiri. 

4. Informasi dapat dengan mudah diproses dan dimodifikasi ke dalam berbagai bentuk. 

5. Dapat memproses informasi dalam jumlah yang sangat besar dan mengirimkannya secara interaktif. 
   Pada saat ini semakin banyak penggunaan teknik analog dan digital dalam suatu system untuk memanfaatkan keunggulan masing- masing. Tahapan terpenting adalah menentukan bagian mana yang menggunakan teknik analog danbagian mana yanhg menggunakan teknik digital. Dan dapat diramalkan di masa depan bahwa teknik digital akan menjadi lebih murah dan berkualitas. 

Contoh Sistem Digital
1. Jam digital 
2. Kamera digital 
3. Penunjuk suhu digital
4. Kalkulator digital
5. Computer 
6. HP 
7. Radio digital 

Contoh Sistem Analog:
1. Remote TV
2. Spedometer pada motor
3. Pengukur tekanan
4. Telepon
5. Radio analog

APA TUH SNR ??? SIGNAL TO NOISE RATIO ??

SIGNAL TO NOISE RATIO (SNR)


 Signal to Noise ratio (SNR) adalah suatu ukuran untuk menentukan kualitas dari sebuah sinyal yang terganggu oleh derau. Penelitian ini, estimasi SNR dilakukan dengan menggunakan metode korelasi. Sinyal masukan (sinyal uji) dimodelkan dengan sinyal sinusoidal. Sinyal derau dimodelkan sebagai sinyal random dengan distribusi normal (Gaussian). Perancangan simulasi ini dilakukan dengan menggunakan Simulink Matlab. Hasil pengujian telah diperoleh bahwa variasi frekuensi sinyal masukan menghasilkan nilai estimasi SNR yang bervariasi. Pada hasil simulasi, yang mendekati nilai SNR target adalah pada frekuensi 1000 Hz dengan metode korelasi tak tertapis dan frekuensi 500 Hz dengan metode korelasi tertapis. Ukuran frame sinyal masukan 512 sampel/frame, baik dengan metode korelasi tak tertapis maupun dengan metode korelasi tertapis. Frekuensi sampling terjadi pada 16 kHz dengan metode korelasi tak tertapis dan pada 8 kHz dengan metode korelasi tertapis. Waktu tunda sampel pada sampel adalah 50 sampel dengan metode korelasi tak tertapis dan pada 30 sampel dengan metode korelasi tertapis.
Nilai SNR suatu jalur dapat dikatakan pada umumnya tetap, berapapun kecepatan data yang melalui jalur tersebut. Satuan ukuran SNR adalah decibel (dB) <– logarithmic. Efek yang bisa ditimbulkan akibat NSR yang rendah yaitu
Koneksi sering terputus, lambat, tidak bisa connect, dsb.
dibawah ini merupakan klasifikasi SNR :
 Makin TINGGI makin BAIK
29,0 dB ~ ke atas = Outstanding (bagus sekali) 20,0 dB ~ 28,9 dB = Excellent (bagus) • Koneksi stabil. 11,0 dB ~ 19,9 dB = Good (baik) • Sinkronisasi sinyal ADSL dapat berlangsung lancar. 07,0 dB ~ 10,9 dB = Fair (cukup) • Rentan terhadap variasi perubahan kondisi pada jaringan. 00,0 dB ~ 06,9 dB = Bad (buruk) • Sinkronisasi sinyal gagal atau tidak lancar (ter-putus²).
dan dibawah ini klasifikasi ine Attenuation (Redaman pada Jalur)
Makin RENDAH makin BAIK
00,0 dB ~ 19,99 dB = Outstanding (bagus sekali) 20,0 dB ~ 29,99 dB = Excellent (bagus) 30,0 dB ~ 39,99 dB = Very good (baik) 40,0 dB ~ 49,99 dB = Good (cukup) 50,0 dB ~ 59,99 dB = Poor (buruk) • Kemungkinan akan timbul masalah koneksi (tidak lancar, dsb). 60,0 dB ~ ke atas = Bad (amburadul) • Pasti akan timbul banyak gangguan koneksi (sinyal hilang, tidak bisa connect
dan ini nilai SNR yang terdapat dalam modem, yang saya gunakan yaitu TP-LINK TD-8817

ALAT - ALAT DALAM DUNIA TELEKOMUNIKASI ?? TRANSDUCER ??

Pengertian Transducer dan Jenis-jenisnya
Pengertian Transducer dan Jenis-jenis Transduser
Pengertian Transducer (Transduser) dan Jenis-jenisnya – Transducer (Transduser) adalah suatu alat yang dapat mengubah suatu bentuk energi ke bentuk energi lainnya. Bentuk-bentuk energi tersebut diantaranya seperti Energi Listrik, Energi Mekanikal, Energi Elektromagnetik, Energi Cahaya, Energi Kimia, Energi Akustik (bunyi) dan Energi Panas. Pada umumnya, semua alat yang dapat mengubah atau mengkonversi suatu energi ke energi lainnya dapat disebut sebagai Transduser (Transducer).
Jenis-jenis Transducer
Berdasarkan Fungsinya, Transduser terbagi menjadi 2 jenis yaitu Transduser Input dan Transder Output. Hampir semua perangkat Elektronika terdapat kedua jenis Transduser tersebut. Berikut ini adalah Blok Diagram sederhana dari Transduser Input ke Transduser Output.
Blok Diagram Transducer
Transduser Input (Input Transducer)
Transduser Input merupakan Transduser yang dapat mengubah energi fisik (physical energy) menjadi sinyal listrik ataupun Resistansi (yang kemudian juga dikonversikan ke tegangan atau sinyal listrik). Energi fisik tersebut dapat berbentuk Cahaya, Tekanan, Suhu maupun gelombang suara. Seperti contohnya Mikropon (Microphone), Mikropon dapat mengubah gelombang suara menjadi sinyal listrik yang dapat dihantarkan melalui kabel listrik. Transduser Input sering disebut juga dengan Sensor.
Berikut ini beberapa Komponen Elektronika ataupun perangkat Elektronika yang digolongkan sebagai Transduser Input.
– LDR (Light Dependent Resistor) mengubah Cahaya menjadi Resistansi (Hambatan)
– Thermistor (NTC/PTC) mengubah suhu menjadi Resistansi (Hambatan)
– Variable Resistor (Potensiometer) mengubah posisi menjadi Resistansi (Hambatan)
– Mikropon (Microphone) mengubah gelombang suara menjadi sinyal listrik
Transduser Output (Output Transducer)
Transduser Output merupakan Transduser yang dapat mengubah sinyal listrik menjadi bentuk energi fisik (Physical Energy). Seperti contohnya Loudspeaker, Loudspeaker mengubah sinyal listrik menjadi Suara yang dapat di dengar oleh manusia. Transduser Output sering disebut juga dengan istilah Actuator.
Beberapa Komponen Elektronika atau Perangkat Elektronika yang digolongkan sebagai Transduser Output diantaranya adalah sebagai berikut :
– LED (Light Emitting Diode) mengubah listrik menjadi Energi Cahaya
– Lampu mengubah listrik menjadi Energi Cahaya
– Motor mengubah listrik menjadi Gerakan (motion)
– Heater mengubah listrik menjadi Panas
– Loudspeaker mengubah sinyal listrik menjadi Suara
Penggabungan Transduser Input dan Output
Banyak Perangkat Elektronika yang kita pergunakan saat ini adalah gabungan dari Transduser Input dan Transduser Output. Dalam Perangkat Elektronika yang dimaksud ini terdiri dari Sensor (Transduser Input) dan Actuator (Transduser Output) yang mengubah suatu bentuk Energi menjadi bentuk energi lainnya dan kemudian mengubahnya lagi menjadi bentuk energi yang lain. Seperti contohnya Pengukur Suhu Badan (Termometer) yang mengkonversikan atau mengubah suhu badan kita menjadi sinyal listrik (Transduser input = Sensor Suhu) kemudian diproses oleh Rangkaian Elektronika tertentu menjadi Angka atau Display yang dapat dibaca oleh kita (Transduser Output = Display).
Aplikasi Transduser
Berdasarkan Aplikasinya, Transduser dapat dibagi menjadi beberapa jenis, diantaranya adalah :
  1. Transducer Electromagnetic, seperti Antenna, Tape Head/Disk Head, Magnetic Cartridge.
  2. Transducer Electrochemical, seperti Hydrogen Sensor, pH Probes.
  3. Transducer Electromechanical, seperti Rotary Motor, Potensiometer, Air flow sensor, Load cell.
  4. Transducer Electroacoustic, seperti Loadspeaker, Earphone, Microphone, Ultrasonic Transceiver.
  5. Transducer Electro-optical, seperti Lampu LED, Dioda Laser, Lampu Pijar, Tabung CRT.
  6. Transducer Thermoelectric, seperti komponen NTC dan PTC, Thermocouple.

KELABILAN PENGGUNAAN MEDIA PENYALURAN

PENGGUNAAN MEDIA PENYALURAN DATA

A. PENGGUNAAN KABEL
       Jaringan merupakan salah satu syarat penting untuk menghubungkan komputer maupun laptop dengan internet. Inilah manfaat jaringan komputer yang mampu membuat semua aktivitas di dunia IT mampu berjalan lancar. Jaringan kebel yang dikenal sebagai salah satu alternatif terbaik untuk menghubungkan segala sistem ke internet masih menjadi primadona bagi para usernya. Mengingat perangkat untuk mengakses internet ini cukup ringkas, menjadi pilihan yang mudah untuk membangun jaringan dengan cakupan yang luas.
ads

Kelebihan Jaringan Kabel

  1. Memiliki kecepatan transmisi data yang tinggi
            Kelebihan pertama dari jaringan kabel adalah memiliki kecepatan transmisi data yang cenderung tinggi. Meskipun bisa saja memiliki kecepatan yang kalah dengan konektivitas jaringan wireless, namun paling tidak dari segi kecepatan dan tansmisi data, kedua jenis jaringan ini memiliiki kecepatan yang tidak terlalu jauh berbeda.
            Terlebih jika kabel yang digunakan menggunakan kabel fiber optik. Cara kerja fiber optik sebagai media transmisi yang cukup cepat menjadi daya tarik tersendiri bagi user, untuk pembangunan jaringan dengan jangka panjang. (baca juga: kelebihan dan kekurangan kabel fiber optik)
  1. Biaya pemasangan dan implementasi yang lebih murah dibandingkan dengan wireless
             Kelebihan dari jaringan kebel yang kedua dari jaringan kabel ini adalah biaya impelemntasi yang cenderung lebih murah apabila dibandingkan dengan sistem jaringan wireless. Perangkat keras jaringan komputer yang satu ini, cukup ringkas karena tidak menggunakan kabel dan sangat simple untuk jaringan kecil hingga midle bagi user.
             Dengan menggunakan jaingan kabel, maka tentu saja biaya bisa jauh ditekan, sehingga dapat menghasilkan suatu jaringan yang memiliki nilai yang tidak terlalu mahal. Hal ini akan mempengaruhi nilai investasi dari suatu jaringan. Selain itu, untuk melakukan konfigurasi dengan menggunakan jaringan kabel pun juga tidaklah terlalu rumit.
  1. Kabel mudah diperoleh dengan harga yang relative terjangkau
              Keunggulan berikutnya adalah, kabel jaringan merupakan salah satu perangkat keras jaringan yang mudah untuk diperoleh, dan pastinya harganya yang sangat terjagkau. Jadi, suatu jaringan yang berbasis kabel atau wire ini merupakan salah saru bentuk jaringan komputer yang memang sangatlah ekonomis, dan cocok sekali digunakan untuk implementasi dari sebuah jaringan berskala kecil ataupun rumahan.
             User tentu saja tidak perlu membayar biaya yang sangat tinggi untuk memperoleh kabel jarignan ini, dan apabila dihitung berdasarkan nilai rupiah, sudah pasti implementasi dari kebal jaringan pada sebuah jaringan komputer ini sangatlah murah ketimbang menggunakan jaringan wireless.
  1. Kondisi jaringan yang menjadi lebih stabil
             Kondisi jaringan atau network menggunakan kabel jaringan dinilai lebih stabil dan lebih tahan terhadap cuaca. Hal ini tentu saja disebabkan kaena sifat dari kabel itu sendiri, yang memiliiki jalur sendiri di dalam jaringan.

             Berbeda dengan wireless yang menggunakan jalur udara, dimana ketika terdapat gangguan cuaca, maka otomatis jarignan akan ikut mengalami gangguan. Akan tetapi, jaringan kabel tidaklah begitu. Meskipun mengalami cuaca buruk sekalipun, jaringan komputer yang menggunakan sistem kabel tidak akan berpengaruh, dan cenderung lebih stabil apabila dibandingkan dengan jaringan komputer wireless.
  1. Compatible dengan banyak alat elektronik
              Mengingat teknologi kabel jarignan sudah diperkenalkan sejak jaman telepon rumah, kira-kira era sebelum 90-an, maka sudah pasti peralatan elektronik, seperti gadget, laptop, smartphone dan berbagai peralatan elektronik lain sudah didesain agar kompatibel dengan sistem jaringan berbasis kabel ini.
              Jadi, user tidak perlu khawatir, apakah perangkat saya nantinya bisa tersambung atau tidak dengan jaringan kabel ini, karena sudah semua peralatan elektronik, terutama komunikasi bisa tersambung dengan jaringan berbasis kabel ini.

Kekurangan Jaringan Kabel

  1. Instalasi yang cukup rumit dan cenderung repot
             Jaringan kabel cenderung memiliki proses intalasi yang ribet dan merepotkan. Hal ini disebabkan karena dalam pembuatan jaringan kabel, setiap teknisis dan bagian maintenance jaringan harus jeli melihat lokasi penempatan kabel yang akan digunakan. Kesalahan dalam penempatan kabel, akan berakibat fatal.
            Selain itu, dalam sebuah jaringan yang besar, sudah pasti membutuhkan jumlah kabel yang sangat banyak, sehingga akan menambah kerepotan dalam mengerjakan instalasi kabel tersebut.
  1. Membutuhkan manajemen dan penyusunan kabel yang baik dan benar
             Kabel pada jaringan komputer memang diciptakan untuk tahan dari beberapa kondisi fisik, seperti dari air, tanah, dan kondisi geologis lainnya. Akan tetapi, bukan tidak mungkin nantinya kabel tersebut akan mengalami kerusakan, karena kesalahan penyusunan.
             Ketika terjadi kesalahan dalam penyususnan, maka tentu saja kabel bisa mengalami kerusakan secara fisik. Selain itu, penyusunan kabel yang salah dan acak-acakan juga dapat mempengaruhi kecepatan transmisi data di dalam jaringan tersebut, yang tentu saja dapat mengganggu kenyamanan user dan client dalam bekerja.
  1. Sulit untuk diaplikasikan pada sistem jaringan yang luas
             Pada dasarnya, jaringan kabel juga bisa diterapkan pada jaringan luas (WAN). Akan tetapi, dapat anda bayangkan apa yang harus anda lakukan untuk menghubungkan Negara yang berbeda benua dengan menggunakan jaringan kabel?
            Berapa kilometer kabel yang harus anda siapkan, dan laut mana saja yang harus anda salami untuk menempatkan kabel jaringan anda? Hal ini tentu saja akan sangat sulit untuk dilakukan, karena itu, jaringan kabel kurang cocok, dan mungkin sangat tidak cocok untuk diaplikasikan pada sebuah jaringan luas atau WAN, yang sangat merepotkan.
  1. Poisisi dan letak kabel rentan terhadap gangguan hama
            Kasus kerusakana kabel karena hewan liar dan mhama sudah sangat sering dan umum terjadi. Ini juga merupakan salah astu kelemahan dari sistem jaringan yang menggunakan kabel. Kabel jaringan akan sangat mungkin mengalami kerusakan diakibatkan oleh hama, terutama hewan pengerat seperti tikus.
           Ketika hewan pengerat seperti tikus menggigiti kabel, maka kabel bisa mengalami kerusakan. Bahkan bisa putus sama sekali, dan tentu saja harus diperbaiki, dengan cara mengganti keseluruhan kabel.

  1. Bila terjadi gangguan, sulit untuk mendeteksi penyebab kerusakan
           Berhubungan dengan kelemahan nomor 4, yaitu megnenai kerusakan paca kabel jaringan. Ketika sebuah jaringan yang menggunakan kabel mengalami kerusakan, itu merupakan PR yang sangat berat bagi pengembang jaringan. Mereka harus mencari bagian kabel mana yang mengalami kerusakan, bisa jadi harus menelusuri semua kabel yang sudah mereka susun di suatu tempat.
           Selain itu, ketika sudah menemukan titik kerusakan kabel, PR baru lagi adalah menggantinya dengan kabel baru. Penggantian kabel jaringan tidaklah semudah menyambung kabel listrik yang hanya tinggal dililitkan saja, karena membutuhkan penggantian yang menyeluruh, agar jaringan bisa bekerja dengan lebih optimal dan kembali berjalan sesuai dengan spesifikasinya.
  1. Tidak semua kabel memiliki kualitas transmsisi data yang baik
           Dari segi teknis, kita juga harus jeli dalam memiliki kabel jaringan yang akan kita gunakan. Tidak semua kabel jaringan memiliki kualitas transmisis data yang baik, sehingga harus kita cermati juga mengenai spesifikasi dari kabel tersebut.
          Kadang, banyak pabrikan yang nakal, yang memberikan spesifikasi kabel tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya. Sebisa mungkin kita harus bisa melakukan testing pada kabel, dan menanyakan mengenai kualitas kabel jaringan yang akan kita gunakan.

B. PENGGUNAAN WIRELESS


           Wireless merupakan sebuah teknologi jaringan komputer yang sangat banyak diperbincangkan dan banyak diaplikasikan mulai era 90-an. Manfaat jaringan komputer yang berpengaruh pada perubahan dunia seperti sekarang ini memiliki peranan penting, karena menghubungkan banyak orang di seluruh dunia.
ads
          Wireless sendiri mengacu pada sebuah teknologi yang memungkinkan sesuatu diteransmisikan tanpa menggunakan kabel sebagai penghantar. Wireless yang merupakan salah satu perangkat keras jaringan komputer  guna syarat utama dalam perangkat untuk mengakses internetini menjadi alternatif nomor satu untuk user.
          Dalam hal ini, yang ditransmisiskan adalah paket data di dalam sebuah jaringan komputer. Jaringan wireless atau nirkabel menggunakan udara sebagai penghantar transmisi data, sehingga bisa dibilang bahwa jaringan wireless secara kasat mata berada di sekeliling kita, dan menjadi bagian di dalam ruang udara yang kita tempati saat ini.
         Jaringan wireless memang saat ini sudah banyak sekali dimanfaatkan dan diaplikasikan untuk berbagai macam keperluan. Meskipun demikian, sebagai sebuah teknologi yang terus berkembang, tentu saja teknologi jaringan wireless ini memiliki beberapa keunggulan, dan juga kelemahan.
         Berikut ini adalah beberapa kelebihan dari sebuah jaringan wireless, dan juga kekurangna dari sebuah jaringan wireless.

Kelebihan Jaringan Wireless

  1. Tidak membutuhkan instalasi kabel yang panjang
          Kelebihan pertama dari penggunaan jaringan wireless adalah tanpa perlu menggunakan kabel. Bayangkan ketika anda harus menghadapi serangkaian kabel yang masuk ke dalam komputer anda agar bisa terhubung ke dalam jaringan. Sudah pasti hal ini akan sangat merepotkan dan sangat menyulitkan bagi iuser. Terutama bagi yang memiliki space yang cukup sempit, sehingga nantinya kabel akan terlihat sangat berantakan.
         Selain itu, biaya pemasanagan kabel pun bisa dihemat, meskipun harga kabel tidak terlalu tinggi, namun tetap saja hal ini dapat mengehmat biaya instalasi kabel. Hal ini berlaku dengan jenis-jenis jaringan komputer apa saja, sesuai dengan implementasi cakupan, namun lebih banyak untuk jangkauan yang tidak terlalu luas seperti LAN.
  1. Cocok untuk digunakan pada jaringan yang luas cakupan areanya
        Minus kabel, itu artinya jaringan wireless akan sangat mudah untuk diaplikasikan pada sebuah jaringan yang cakupan areanya sangat luas, bahkan hingga mendunia. Tentu saja, apabila anda menggunakan kabel, jaringan ini akan sangat sulit untuk dibangun, karena membutuhkan jumlah kabel yang tidak sedikit.
        Maka dari itu, dengan adanya wireless network ini, siapapun yang berada di belahan dunia mana pun akan tetap dapat terhubung ke dalam jaringan tanpa perlu repot mengurusi masalah perkabelan.
  1. Kecepatan transfer data yang cenderung stabil
       Banyak yang mengatakan bahwa kecepatan transfer data antara jaringan kabel dan jaringan wireless, adalah lebih baik pada jaringan kabel. Namun demikian ternyata, hal ini tidak terlalu berpengaruh. Terlebih dengan penerapan topologi jaringan komputer yang cukup baik.

       Apabila kita menggunakan patokan keceptan transmisi data, maka pada dasarnya kedua jenis jaringan ini baik kabel maupun wireless tidaklah jauh berbeda dari segi kecepatan transmisi datanya. Jadi, dengan menggunakan jaringan wireless, anda tidak perlu khawatir kecepatan transmisi data anda menjadi memburuk.
  1. Kompatibel hampir dengan berbagai jenis perangkat, seperti smartphone dan laptop
      Saat ini penggunaan jaringan wireless sudah sangat umum dan banyak dikenal. Hal ini membuat sudah banyak sekali perangkat, baik itu perangkat elektronik biasa dan perangkat telekomunikasi yang mampu untuk terhubung ke dalam jaringan wireless.
      Contohnya adalah handphone, yang sejak dulu sudah memanfaatkan jaringan telekomunikasi wireless. Begitu pula dengan laptop, yang secara umum juga kebanyakan sudah terdapat wireless network adapter di dalam setiap unit. Sehingga penggunaan wireless sudah sangat mudah, dan kompatibel dengan banyak perangkat elektronik dan komunikasi, terlebihjaringan LAN, MAN, dan WAN.
  1. Memungkinkan sebuah hardware bekerja di dalam jaringan secara portable
        Dengan tidak adanya kabel pada sebuah perangkat elektronik, maka tentu saja alat elektronik tersebut akan lebih mudah untuk dibawa-bawa atau biasa di kenal dengan portable. Anda tidak perlu membawa kabel untuk handphone anda. Hal ini tentu saja akan sangat meningkatkan kepraktisan dan utilitas dari sebuah perangkat elektronik yang biasa kita gunakan sehari-harinya.
  1. Kekuatan sinyal masih bisa diperkuat dengan menggunakan alat bantu khusus, seperti antenna dan penguat sinyal
        Anda mungkin sering mengeluh tentang kekuatan sinyal wireless pada perangkat telekomunikasi anda yang jelek dan juga menyedihkan. Namun demikian, penggunaan sistem jaringan wireless masih bisa diakali dengan beberapa cara mudah.
       Ketika anda mengalami deficit sinyal untuk perangkat anda, maka anda bisa menggunakan beberapa peralatan tambahan, seperti antenna tambahan, ataupun peralatan penguat sinyal lainnya, yang dapat membantu anda untuk memperoleh sinyal wireless yang lebih baik, dan dapat memecahkan masalah persinyalan pada perangkat wireless anda.

Kekurangan Jaringan Wireless

  1. Instalasi dan pengembangan yang biayanya cukup mahal
       Salah satu hal yang membuat wireless memiliki kekurangan adalah biaya implementasi dan modal yang cukup tinggi. Bagi sebuah perusahaan telekomunikasi biasa, penggunaan wireless memiliki beban yang lebih tinggi apabila dibandingkan dengan pembangunan sebuah jaringan berbasis kabel.
        Terlebih pada jaringan MAN yang memiliki cakupan luas untuk perkantoran yang memiliki tempat yang luas. Fungsi WANitu sendiri dapat membuat jaringan lebih baik meski tanpa kabel namun dengan transmisi yang tetap terjaga.
  1. Peralatan atau perangkat keras jaringan yang masih tinggi harganya
        Perangkat keras yang memiliki kemampuan jaringan wireless juga tentu saja memiliki harga yang jauh lebih mahal dibandingkan dengan perangkat keras jaringan yang menggunakan kabel.
        Coba saja anda bandingkan wireless modem atau router dengan router dan juga modem yang masih menggunakan teknologi jarignan kabel. Sudah pasti harga modem dan juga router yang menggunakan teknologi wireless memiliki harga yang jauh lebih mahal dan juga lebih tinggi.

  1. Kekuatan sinyal sangat tergantung dengan kondisi cuaca
        Kelemahan atau kekurangan lainnya pada teknologi jaringan wireless adalah kemampuan memancarkan sinyalnya yang tergantung dengan kondisi cuaca. Apabila cuaca sedang buruk, maka hal ini tentu saja akan sangat mempengaruhi proses transmisi data pada sebuah jarngan wireless.
       Hal ini disebabkan karena jaringan wireless memanfaatkan udara sebagai penghantar transmisis data, sehingga sudah pasti ketika terjadi sesuatu terhadap kondisi cuaca dan juga udara, hal ini akan mengganggu proses transmisi data, yang bisa kita alami berupa sinyal yang tidak stabil, dan sebagainya.
  1. Kekuatan sinyal dipengaruhi oleh lingkungan fisik dan penghalang, seperti tembok
      Kekurangan lainnya dari sebuah jaringan wireless adalah kekutan sinyal yan terkadang dipengaruhi oleh kondisi fisik dan lingkungan sekitar. Contohnya adalah lingkungan dengan kondisi tembok – tembok yang tinggi dan tebal. Ataupun sebuah lingkungan yang berada di sekeliling gedung pencakar langit.
      Adanya penghalang berupa tembok – tembok tersebut akan menyebabkan kualitas sinyal dan juga proses transmsisi data pada sebuah jaringan wireless akan memburuk. Merupakan salah satu kelemahan utama dari sebuah jaringan wireless, dimana sebuah lokasi yang dikelilingi oleh tembok tinggi akan mengalami gangguan dan juga kendala dalam proses transmisi data nya.